Facebook Twitter Google RSS

Jejak Para Pejuang Tauhid



Oleh: Abu Usamah

Sejak diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membawa risalah islam hingga hari ini, Islam terus melahirkan para pahlawan dan orang-orang besar. Banyak diantara mereka yang memiliki andil besar dalam merubah warna dan arah kompas sejarah dunia. Sehingga keadaan dunia dan umat islam pada hari ini tidak bisa dipisahkan dari peranan mereka pada masa lalu.

Namun perlu diketahui bahwa Islam tidak dibesarkan oleh tokoh-tokoh tertentu. Tapi Islamlah yang telah membesarkan para tokoh dan para pahlawan tersebut. Karena dedikasi para tokoh dan para pejuang tersebut dalam membela, memperjuangkan dan menjayakan Islam maka Allah karuniakan kemuliaan kepada para tokoh tersebut.

Salah satu kemuliaan yang Allah berikan kepada para pejuang islam tersebut adalah Allah muliakan mereka di dunia. Kemuliaan tersebut berupa pengakuan manusia atas jasa mereka dan disebutnya nama mereka dengan kebaikan di dunia. Adapun balasan di akhirat maka hanya Allah yang tahu seperti apa balasan kepada hamba-Nya yang telah rela mengerahkan tenaga, umur, pikiran dan jiwanya untuk tingginya kalimat Allah.

Ada banyak kancah perjuangan di dalam Islam yang telah melahirkan para tokoh besar di dalam sejarah. Diantara mereka ada yang berkhidmat dalam ilmu dien dengan berbagai macam cabangnya sehingga jadilah mereka ulama besar sepanjang sejarah. Ada juga yang berkhidmat dalam penelitian dan pengembangan berbagai macam disiplin ilmu sehingga mereka menjadi ilmuwan (saintis) yang memberi andil besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Dan diantara mereka ada juga yang berkhidmat dalam medan perang (jihad) sehingga memberi warna islam pada sejarah dunia melalui penaklukan dan perluasan wilayah islam.

Dalam kancah apapun para pejuang Islam berkhidmat namun yang sangat luar biasa adalah jejak perjuangan mereka akan senantiasa bisa dilihat oleh generasi berikutnya. Bahkan hasil-hasil perjuangan mereka terus bisa dinikmati oleh generasi islam selanjutnya hingga kini.

Jika kita mau memperhatikan kehidupan sejarah para pejuang islam maka setidaknya ada tiga jejak yang bisa kita lihat dari para pejuang dan pahlawan tersebut. Ketiga jejak para pejuang tauhid tersebut adalah : jejak intelektual, jejak spiritual dan jejak jihad. Adakalanya para pejuang tersebut meninggalkan untuk kita satu jejak, adakalanya dua jejak dan bahkan ada yang meninggalkan tiga jejak perjuangan tersebut.

Namun dari setiap tokoh pejuang dan pahlawan Islam seluruhnya,  mereka  memiliki satu kesamaan. Yaitu mereka adalah orang-orang yang memiliki komitmen yang kuat terhadap tauhid dan orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap islam. Tidak ada diantara mereka adalah orang-orang yang tercela secara agama maupun akhlak.

Dan marilah kita mencoba melihat bagaiman para tokoh tersebut meninggalkan jejak yang terus bisa kita lihat hingga sekarang. Dengan melihat jejak-jejak mereka mudah-mudahan bisa menjadi motivasi bagi para pemuda Islam yang tengah meniti jalan perjuangan menjayakan islam. Sehingga mereka tidak menjadi lemah mengahadapi pasang surutnya perjuangan. Sebab seluruh jerih payah mereka dalam perjuangan tidak akan sia-sia disisi Allah ‘azza wajalla.

Abu Bakar As-Shiddiq RA adalah sosok yang memiliki jasa besar dalam menyelamatkan aqidah kaum muslimin. Di saat masa-masa awal pemerintahan Abu Bakar, belum juga kuburan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kering, gelombang kemurtadan telah melanda jazirah arab. Mereka yang awalnya menerima ajaran islam seluruhnya kini mereka menyatakan menolak untuk membayar zakat. Para kaum murtadin tersebut berpandangan bahwa zakat hanya diberikan ketika pada zaman Rasulullah masih hidup saja.

Menghadapi gelombang kemurtadan tersebut Abu Bakar As-Shiddiq bertindak tegas dengan menyatakaan perang terhadap kaum murtad yang menolak membayar zakat. Ketegasan Abu Bakar awalnya ditentang oleh sebagian sahabat. Namun dengan kekuatan hujjah dan prinsipnya akhirnya para sahabat radiyallahu ‘anhum mendukung langkah Abu Bakar.

Pada saat itu Abu Bakar menyatakan dengan satu kalimat yang hingga kini terus dikenang oleh umat ini, yaitu, “mereka akan merobek-robek agama ini, dan aku masih hidup”.

Akhirnya diperangilah kaum murtad tersebut oleh kaum muslimin atas perintah Khalifah Abu Bakar As sidiq. Dan kaum murtad pembangkang tersebut pun bisa ditumpas oleh pasukan kaum Muslimin. Sehingga tetap utuh dan terpeliharalah syariat islam tanpa ada pengurangan.

Terpeliharanya syariat zakat dalam islam sesungguhnya merupakan wujud nyata dari hasil perjuangan Abu Bakar. Dan hal itu juga merupakan jejak nyata dari  seorang pejuang sejati. Dalam menjaga syariat zakat Abu Bakar telah meninggalkan kepada kita tiga jejak sekaligus. Yaitu, jejak intelektual berupa kecerdasan Abu Bakar membantah hujjah orang-orang yang menentang langkahnya untuk memerangi mereka yang menolak membayar zakat.

Abu Bakar berpandangan bahwa mereka yang menolak membayar zakat sesungguhnya telah murtad keluar dari islam. Dan kini para ulama sepakat untuk mengikuti jejak intelektual Abu Bakar As Sidiq. Para ulam bersepakat bahwa siapa yang menolak satu saja ajaran islam maka ia telah murtad keluar dari Islam.

Jejak spiritual yang ditinggalkan oleh Abu Bakar adalah keteguhan beliau dalam memegang prinsip, menyatakan bahwa mereka yang menolak membayar zakat adalah kaum murtad. Dan juga keteguhan beliau untuk tetap memerangi kaum murtad tersebut sampai kembali kepada islam. Dan kaum muslimin pun hingga kini senantiasa sepakat untuk menyatakan murtad atas orang yang menolak satu saja dari ajaran islam. Dan sepakat juga untuk memerangi kaum yang murtad keluar dari Islam.

Jejak jihad yang ditinggalkan oleh Abu Bakar As sidiq adalah berupa pengiriman pasukan mujahidin untuk memerangi kaum murtad. Dengan peperangan yang dimenangkan oleh kaum muslimin atas orang murtad maka berakhirlah pemberontakan para penolak membayar zakat.

Berkat jihad yang dikomando oleh Abu Bakar inilah terpeliharalah syariat zakat hingga kini sebagai bagian perkara wajib didalam islam. Abu Bakar As Sidiq adalah sosok sempurna seorang pejuang tauhid yang telah meninggalkan tiga jejak sekaligus untuk umat ini, yaitu jejak intelektual, spiritual dan jihad.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah sosok lain pejuang tauhid yang memiliki tiga jejak perjuangan sekaligus. Jejak spiritualnya adalah berupa komitmen beliau yang kuat dalam memerangi syirik dan bid’ah. Beliau adalah orang yang berpegang teguh dengan manhaj salafussholeh meskipun ia harus menanggung resiko berupa penjara. Namun penjara sama sekali tidak mampu menggoyahkan prinsipnya.

Jejak intelektual beliau adalah banyaknya kitab-kitab yang beliau tulis sepanjang hidupnya. Kitab-kitab tersebut menerangkan dengan gamblang persoalan tauhid, sunnah dan seluruh syariat islam. Kitab Aqidah washitiyah, Al Ubudiyah dan Majmul Fatawa hanyalah sebagian kecil dari jejak intelektual beliau yang bisa terus dikaji oleh umat islam sampai hari ini.

Adapun jejak jihad dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah,  bahwa beliau adalah salah seorang ulama sekaligus mujahid yang turut aktif dalam jihad memerangi bangsa Tartar. Beliau menjadi motivator bagi kaum muslimin untuk bersama-bersama berjihad memerangi bangsa Tartar. Bahkan pada saat itu beliau mengatakan bahwa pada zaman tersebut Thoifah Manshurah itu adalah para Mujahid yang berjihad memerangi bangsa Tartar.

Imam Ahmad bin Hambal adalah sosok pejuang Tauhid yang meninggalkan bagi kita dua jejak yang bisa kita telusuri hingga kini. Beliau meninggalkan untuk kita jejak spiritual dan jejak intelektual. Jejak spiritualnya adalah keteguhan beliau memegang manhaj ahlussunnah wal jama’ah yang menyatakan bahwa Al Qur’an adalah kalamullah dan bukan makhluk.

Atas keteguhan beliau memegang prinsip ini maka beliau harus berada di dalam penjara selama masa empat khalifah. Berkat keteguhan beliau inilah prisnsip ahlussunnah wal jam’ah yang meyakini bahwa al qur’an adalah kalamullah dan bukan makhluk terpelihara hingga kini.

Adapun jejak inteletual yang beliau tinggalkan salah satunya adalah hujjah yang kuat atas prinsip ahlussunnah yang menyatakan bahwa al qur’an adalah kalamullah. Jejak intelektual beliau yang lain adalah Musnad Imam Ahmad yang merupakan kumpulan hadits yang telah diteliti dan dinyatakan shahih. Dan tidak ada seorang pun dari ahli hadits sesudah beliau bisa dipastikan akan membaca dan merujuk kepada kitab Musnad Imam Ahmad. Bahkan beliau ternasuk salah seorang dari empat imam madzhab yang diakui oleh Islam.

Tokoh lain yang semisal dengan imam Ahmad yang meninggalkan bagi kita jejak spiritual dan intelektual adalah Imam Syafi’i, Imam Malik dan Imam Hanfai. Imam Syafi’i penyusun kitab fiqih Al Umm dan peletak dasar ilmu ushul fiqh. Imam Malik adalah penyusun kitab Fiqih Al Muwatta dan imam bagi madzhab Malik. Adapun Imam Hanafi adalah penyusun kitab fiqih yang menjadi rujukan bagi madzhab Hanafi hingga kini.

Keempat tokoh madzhab dalam islam tersebut dikenal sebagai orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah sekaligus pembelanya. Mereka juga dikenal sebagai ahli ibadah dan orang yang memiliki akhlak mulia.

Ada juga para pejuang yang memiliki jejak spiritual dan jejak jihad yang gemilang dengan jejak yang bisa dilihat hingga kini. Shalahudin Al Ayyubi adalah pejuang tauhid yang memiliki jejak jihad yang gemilang hingga kini. Panglima perang yang ahli ibadah dan cinta ilmu ini menjadi legenda yang berhasil menghancurkan mitos kehebatan pasukan salib. Perang Khittin adalah sejarah penting bagi hancurnya mitos keperkasaan pasukan salib. Dan penaklukan Al Quds adalah puncak dari prestasi Sholahudin Al Ayyubi dalam menghancurkan mitos tersebut.

Dan kini tatkala kita berbicara tentang panglima-panglima perang legendaris dalam Islam maka kita harus menyebut nama Sholahudin Al Ayyubi di dalamnya. Begitu juga tatkala kita berbicara tentang sejarah Al quds maka kita harus menyebut nama Sholahudin Al Ayyubi sebagai salah satu panglima perang yang telah membebaskannya. Bahkan tatkala orang-orang Nasrani menulis sejarah mereka sejak kelahirannya hingga kini, maka mereka harus menulis nama Shalahudin Al Ayyubi dalam buku sejarah mereka meskipun dengan kebencian.

Muhammad Al Fatih adalah contoh pahlawan lain yang meninggalkan jejak jihad yang gemilang. Sang penakluk Konstantinopel yang dekat dengan para ulama dan ahli ibadah ini telah menuliskan namanya dalam deretan para pejuang tauhid yang tangguh dalam buku sejarah dunia ketika usianya masih sangat muda. Beliau menjadi sosok yang terlahir untuk menggenapi nubuwwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang penaklukan konstantinopel, tentara dan panglima perangnya. Jejaknya bisa kita lihat hingga hari ini.

Nama Konstantinopel telah dihapus dalam sejarah dan berganti nama menjadi Islambul (kota islam) sejak ditaklukan oleh Muhammad Al Fatih. Sebutlah Islambul jangan Istambul sebab Muhammad Al Fatih menamakannya Islambul. Dan nama itu ada setelah melalui pengorbanan banyak jasad para syuhada dari mujahidin yang dipimpin oleh Muhammad Al Fatih. Sedangkan istambul adalah nama yang dibuat oleh si Yahudi penghianat Mustafa Kemal at turk la’natullah ‘alaih.

Dan begitulah,  sepanjang sejarah Islam terus melahirkan para pejuang dan para pahlawan yang akan terus meninggalkan jejak yang terus bisa kita baca.

Pada hari ini pun kita lihat islam terus melahirkan para pahlawan yang mewarisi para pendahulunya dengan meninggalkan jejak gemilang. Sebagai contoh, jika amerika harus menuliskan sejarahnya dari terbentuknya hingga kehancurannya yang tidak lama lagi -insya Allah- maka amerika harus menceritakan tentang peristiwa 11 september 2001. Dan amerika harus menulis nama Usamah bin Laden dan Aiman ad Dzowahiri.

Begitu juga ketika amerika menuliskan sejarah perangnya sepanjang masa, maka ia harus menuliskan nama Abu Mush’ab az Zarqowi, Mullah Muhammad Umar, Abu Umar Al Baghdady dan Abu Bakar Al Baghdady  sebagai daftar orang-orang yang telah mempecundanginya.

Dan demikian halnya juga jika Rusia akan menuliskan sejarah peperangannya maka dengan suka ataupun tidak ia harus menuliskan nama Khattab, Syamil Basayef, Abu Ja’far Al Yamani, Abu Walid dan Dzuka Umaraf sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian ribuan tentaranya di Cechnya.

Maka ada banyak pelajaran penting bagi kita dari perjalanan sejarah pejuang tauhid tersebut, diantaranya adalah:

1. Terus tampillah sebagai pejuang tauhid, sebab Allah pasti akan memuliakan dan menolong kita.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (dien) Allah maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS Muhammad:7).

2. Bekerja dan teruslah bekerja untuk dien ini sampai Allah memanggilmu untuk pulang kehadiratNya. “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat hasil pekerjaanmu, begitu juga RosulNya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS At Taubah:105). Jadi, stop talking start action!

3. Allah tidak menugaskan kita harus berhasil dalam perjuangan, tapi Allah menugaskan kita untuk terus belajar dan berusaha dengan sungguh-sungguh. Sebab sesungguhnya dengan kita terus belajar dan berusaha dengan sungguh maka kita tengah membangun sebuah keberhasilan.

Maka perhatikanlah ! jejak perjuangan  seperti apa yang akan kita tinggalkan untuk generasi yang akan datang?

Allahu musta’an
Ambon 9 Rabiuts Tsani 1435
Artikel: Shoutussalam

Pesan Ayat:


Wahai orang-orang yang Beriman, apabila datang seorang fasiq dengan membawa suatu informasi maka periksalah dengan teliti agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena suatu kebodohan, sehingga kalian menyesali perbuatan yang telah kalian lakukan (al-Hujurat:6)

Muslim Satu © 2014
• Template : Bloggertheme9